Kuningan,-Geothermal sebagai energi alternatif sebenarnya sudah menjadi wacana sejak beberapa tahun silam. Namun tidak melakukan penambangan, kecuali memanfaatkan siklus air panas yang menghasilkan uap tenaga Turbin, seperti di Kamojang dan Gunung Salak.
Demikian diungkapkan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Kuningan Toni Anwar, S.Hut, saat jumpa Pers di Dapur J & J Jl. Raya Bojong Desa Linggarjati, Kec. Cilimus,Kuningan, Selasa (23/12/2025)
Toni menyampaikan terima kasih kepada awak media atas kemitraannya terkait pemberitaan serta informasi TNGC yang disampaikan kepada masyarakat melalui media visual, media cetak maupun online secara valid berimbang dan sesuai dengan data dari BTNGC, harapnya..
“Semoga pertemuan silaturahmi dengan awak media menjadi titik awal terjalinya komunikasi untuk pemberitaan terkait BTNGC.” Ungkapnya.
Lebih jauh Toni Anwar menjelaskan, jika rencana pembangunan Geothermal di kuningan tetap akan dilaksanakan, terlebih dulu harus melakukan kajian. Artinya tidak hanya secara teknis akan tetapi harus memperhatikan aspek dari segi sosial dan ekonomi, paparnya.
Dikatakan, pihak BTNGC sejak 2004 sudah berbuat banyak melakukan terobosan perubahan lahan dengan menerjunkan 4.000 orang warga untuk menggarap lahan khususnya penanaman sayuran. di lokasi kaki gunung ciremai, terang Toni Anwar.
BTNGC sampai hari ini mempunyai produk pupuk yang sudah di Hak patenkan.Pupuk ini dapat meringankan beban para petani dari segi pembiayaan. Misalnya dalam pemupukan tanaman sayur biasanya menghabiskan Rp 5 juta, tapi dengan produk BTNGC bisa diminimalisir hingga Rp 2 Juta.
Sementara itu, terkait Izin pemanfaatan air di wilayah BTNGC Toni menyebutkan, saat ini sedang melakukan upaya penataan sekaligus pendataan apakah sudah berizin atau belum.
Pemanfaatan air di wilayah BTNGC, baik itu komersil dan Non Komersil semuanya harus mengajukan izin ke Kementerian dan kehutanan.” Terangnya.
Menjelang Liburan Nataru 2025 sambung Toni, banyak wisatawan yang melakukan pendakian ke Gunung Ciremai.
Kami pihak BTNGC akan menurunkan Tim dijalur pendakian. untuk mengawasi dari pos pendakian guna meminimalisir hal-hal yang tidak diharapkan di kawasan Gunung Ciremai menjelang libur Nataru 2025.
(H.Aboy)












