KUNINGAN, DjalapaksiNews – Sebuah penampilan teatrikal jalanan bertajuk “Air untuk Anak Cucu” berhasil mencuri perhatian ribuan penonton dalam Karnaval Budaya Kuningan 2025, Minggu (5/10). Pementasan yang digarap mahasiswa Universitas Kuningan (Uniku) ini menghadirkan pesan moral yang kuat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan air sebagai sumber kehidupan.
Melalui narasi puitis dan visual simbolik, teatrikal tersebut mengingatkan masyarakat bahwa air yang melimpah hanya akan tetap ada jika gunung, hutan, dan sungai dijaga dengan baik. “Gunung, hutan, dan sungai harus ditanami pohon, bukan tugu, beton, atau aspal. Jika tidak, air akan berubah dari berkah menjadi musibah,” begitu salah satu penggalan pesan dalam pertunjukan tersebut.
Bupati Kuningan, Dr. Dian Rachmat Yanuar, yang turut menyaksikan pementasan itu, memberikan apresiasi tinggi.
“Bagus sekali, salah satunya pesan moral yang disampaikan pertunjukan tadi tentang isu lingkungan yaitu menjaga air, karena air adalah kehidupan kita. Kabupaten Kuningan ini disebut menara air, dan penampilannya sangat luar biasa,” ujarnya usai kegiatan.
Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada Uniku dan seluruh peserta yang telah berpartisipasi memeriahkan karnaval tahun ini. Ia menilai, kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan ekspresi kreatif masyarakat, khususnya generasi muda.
“Banyak atraksi, banyak pesan moral juga. Saya ucapkan terima kasih kepada peserta dari berbagai kalangan baik anak sekolah, perguruan tinggi, komunitas, hingga swasta dan semuanya sangat menghibur,” tuturnya.
Penampilan “Air untuk Anak Cucu” menjadi salah satu momen paling berkesan dalam Karnaval Budaya Kuningan 2025. Dengan konsep sederhana namun penuh makna, mahasiswa Uniku berhasil menyentuh kesadaran publik bahwa menjaga air berarti menjaga kehidupan, bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk anak cucu kita di masa depan.
(A. Sulis)