KUNINGAN DjalapaksiNews – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah pusat dan dijalankan di Kabupaten Kuningan kembali memunculkan catatan kritis. Pada Kamis (28/8/2025), distribusi menu MBG di sejumlah sekolah dasar maupun menengah memperlihatkan perbedaan yang mencolok, baik dari variasi lauk, sayur, maupun kelengkapan gizi.
Di salah satu SMP di wilayah Kecamatan Ciawi, Kabupaten Kuningan, menu yang dibagikan yaitu berupa nasi putih, lauk telur kukus sayuran berbentuk kubus, sayur kubis putih, saus sachet, serta buah pisang. Menurut keterangan guru, susu hanya diberikan sekali dalam seminggu sehingga tidak selalu hadir dalam paket makanan.
Sebaliknya, di SD wilayah Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, menu MBG hari yang sama terlihat jauh lebih variatif. Para siswa menerima berupa nasi putih, ayam goreng tepung, sayur tahu coklat, acar sayuran, dan buah jeruk. Sehari sebelumnya, sekolah tersebut juga mendapat paket MBG berupa ayam goreng serundeng, capcay, buah naga, serta susu kotak.
Perbedaan signifikan ini menimbulkan pertanyaan publik soal konsistensi standar menu MBG. Program yang semestinya berorientasi pada pemerataan gizi justru menimbulkan kesan ada sekolah yang mendapat sajian lebih lengkap, sementara sekolah lain harus puas dengan menu sederhana.
Tanpa pengawasan ketat, dikhawatirkan kualitas MBG tidak hanya berbeda-beda, tetapi juga berpotensi jauh dari target pemenuhan gizi siswa. Padahal, anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk program ini sangat besar, dengan harapan mampu meningkatkan kesehatan dan konsentrasi belajar anak di sekolah.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait mengenai mekanisme pengawasan menu MBG di Kuningan. Publik berharap pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui dinas terkait supaya lebih transparan sekaligus tegas dalam memastikan standar gizi berjalan merata di seluruh sekolah.
(A. Sulis)
