KUNINGAN, DjalapaksiNews, — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia menggelar kegiatan sosialisasi peningkatan kapasitas dalam rangka Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan di Arunika Eatery, Jl. Cigugur–Palutungan, Desa Cisantana, Kamis (31/7/2025).
Acara ini menghadirkan berbagai pihak, termasuk anggota DPR RI H. Rokhmat Ardiyan, MM, akademisi, serta perwakilan dari KLHK. Fokus utama kegiatan ini adalah membangun kesadaran dan memberikan edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah, baik organik maupun non-organik.
“Gerakan ini penting untuk mencari solusi konkret dalam pengolahan sampah. Masalah lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama demi masa depan anak cucu,” ujar H. Rokhmat Ardiyan dalam sambutannya.
Menurutnya, kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan agar persoalan sampah bisa ditangani secara berkelanjutan. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi pemicu perubahan pola pikir masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan.
Sementara itu, Nina Herliana S. Hut, M.Si, Kaprodi Ilmu Lingkungan yang juga menjadi narasumber, menegaskan bahwa sampah merupakan persoalan serius yang dampaknya bisa sangat luas.
“Contohnya saja, membuang sampah ke sungai bisa menyebabkan banjir. Di beberapa wilayah seperti Kalimantan, penggunaan kantong plastik sudah mulai dilarang di pertokoan,” kata Nina.
Ia menekankan pentingnya perubahan budaya dalam pengelolaan sampah. “Masyarakat harus mulai menganggap sampah sebagai sumber daya yang bisa dimanfaatkan, bukan semata-mata limbah,” tambahnya.
Perwakilan KLHK, Sigit Purwanto, menyampaikan bahwa kementeriannya rutin melakukan bimbingan teknis ke berbagai daerah, termasuk memperkenalkan metode pengolahan sampah yang memiliki nilai ekonomi.
“Salah satunya budidaya maggot yang terbukti efektif dalam mengolah sampah organik rumah tangga, yang jumlahnya mencapai hampir 40% dari total timbulan sampah,” jelas Sigit.
Ia berharap kegiatan ini dapat memicu kesadaran kolektif masyarakat untuk mulai mengelola sampah dari rumah tangga. “Permasalahan sampah adalah tanggung jawab bersama. Jika dikelola dengan baik, sampah bisa menjadi potensi ekonomi yang menjanjikan,” pungkasnya.
(A. Sulis)












