KUNINGAN, DjalapaksiNews, – Program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dijalankan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Kuningan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN 2025, terbukti membawa perubahan nyata bagi masyarakat di pedesaan. Akses terhadap air bersih kini semakin mudah, bahkan langsung tersedia di depan rumah warga.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Cipta Karya DPUTR Kuningan, Handry Chalvian, S.T., M.Si., melalui Sub Koordinator Air Minum DPUTR, Didi Rosadi, S.E., S.T., M.M., yang juga menjabat sebagai Teknik Penyehatan Lingkungan Ahli Muda.
“Tahun ini kami berhasil melaksanakan program SPAM di 14 desa yang tersebar di berbagai kecamatan. Masyarakat sudah bisa merasakan manfaatnya secara langsung,” ujar Didi kala dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (25/7/2025).
Ia menyebut, program air minum tahun ini diprioritaskan untuk desa-desa dengan kategori stunting dan miskin ekstrem sesuai kebijakan pusat. Meski demikian, tidak semua desa yang membutuhkan bisa terakomodasi karena keterbatasan kuota bantuan dari pemerintah pusat.
“Tahun sebelumnya kami menyasar 13 desa, sekarang bertambah menjadi 14 desa. Namun, masih banyak desa lain yang belum mendapat bantuan karena keterbatasan anggaran dan ketentuan teknis,” jelasnya.
Dalam kondisi fiskal daerah yang terbatas, DPUTR terus berupaya menjalin komunikasi dan mengajukan usulan bantuan keuangan baik ke tingkat provinsi maupun pusat, agar cakupan program SPAM bisa diperluas.
“Kami berharap ke depan kriteria penerima manfaat bisa lebih fleksibel, sehingga desa-desa yang belum termasuk kategori stunting maupun miskin ekstrem pun tetap bisa mendapatkan akses air bersih,” tambah Didi.
Program SPAM menjadi salah satu langkah konkret Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah yang selama ini mengalami kesulitan air bersih.
(A. Sulis)












